Pusparini terbangun ketika mendengar bunyi teklik... teklik... Sumbernya adalah ibu jari tangannya yang tiba-tiba bengkok, sulit digerakkan. Rasa nyeri menjalar di sekujur jempol tangan kanannya, hingga ia memekik sakit.
Semula Pusparini menduga dirinya terkilir. Oleh karena itu, esok paginya ia memanggil tukang pijit untuk mengurut ibu jarinya. Namun kejadian seperti malam itu kembali terulang. Malahan nyeri sendi yang ia rasakan tidak hanya di tangan, tetapi juga di jari kaki. Persendian kakinya memerah. Ia menitikkan air mata menahan rasa nyeri. Kondisi itu yang memaksa dirinya untuk mendatangi sebuah klinik kesehatan.
Dokter mendiagnosis hiperurisemia alias kelebihan asam urat. Itu merujuk hasil uji laboratorium yang menunjukkan kadar asam uratnya 8,9 mg/dl. Kadar normal untuk perempuan berkisar antara 2,6 sampai 6 mg/dl. Setelah mengetahui penyebab rasa nyeri, ia mulai meminum pereda asam urat dan analgesik yang beredar di pasaran.
Asam urat atau gout
Gangguan kesehatan itu menghambat aktifitas Pusparini sebagai seorang perawat. Kegiatan mengisi waktu luang dengan membuat manik-manik dan beragam kue juga sulit dilakukan. Asam urat atau gout sejatinya adalah penyakit yang sudah lama dikenal. Bapak kedokteran Hippocrates, mengenal asam urat pada sekitar 2000 tahun yang lampau. Karena saat itu sering menyerang keluarga kalangan atas, asam urat disebut sebagai penyakit raja.
Menurut dokter Tomi Hardjatno MS, staf pengajar Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, asam urat adalah hasil akhir metabolisme purin. Fungsi asam urat membentuk inti-inti sel. Namun jumlah yang dibutuhkan tubuh sangat kecil. "Secara normal, tubuh mengeluarkan sisanya melalui usus maupun feses sebanyak 20% dan 80% sisanya dikeluarkan dalam bentuk urine dengan perantaraan ginjal," kata dokter Tomi.
Dokter Suryo Wibowo mengatakan asam urat merupakan asam berbentuk kristal, hasil akhir metabolisme purin. Secara alamiah purin terdapat dalam tubuh manusia. Tubuh menyedikan 85% senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Artinya, kebutuhan purin dari asupan makanan hanya 15% saja. Yang harus dihindari penderita penyakit asam urat adalah mengkonsumsi alkohol, telur, ikan sarden, dan jeroan : hati, babat, limpa; karena akan meningkatkan kadar asam urat. Itu akibat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin semakin berat. Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darah, berbentuk butiran yang mengumpul di sekitar sendi, sehingga menimbulkan nyeri sendi. Asam urat berlebih berpadu dengan natrium dan membentuk kristal natrium urat.
Ekstrak teripang
Ketika obat-obatan anti asam urat yang ia konsumsi ternyata tidak kunjung menyembuhkan, Pusparini menerima saran tetangganya untuk mengonsumsi ekstrak gamat atau teripang. Mulailah ia mengkonsumsi 2 sendok makan ekstrak teripang di pagi hari dan 2 sendok makan pada sore hari. Baru beberapa hari menyantap ekstrak hewan laut itu, ia merasakan badannya seperti dipukuli. Pusparini sempat ragu.
Tetangganya kembali memintanya untuk melanjutkan konsumsi ekstrak gamat itu. Tubuh yang sakit itu menandakan ekstrak gamat sedang bekerja. Sepekan kemudian perempuan ini memekik kegirangan. Ibu jari tangannya yang selama 2 bulan kaku, mulai leluasa digerakkan. Pusparini sangat gembira, sehingga ia memutuskan untuk melanjutkan terus mengkonsumsi ekstrak gamat.
Tiga bulan setelah rutin mengkonsumsi ekstrak teripang, ia memeriksakan diri ke klinik. Hasilnya kadar asam uratnya 5,9 mg/dl. Meski demikian ia tetap melanjutkan konsumsi ekstrak beche de mer - sebutan teripang di Perancis - untuk menjaga kesehatan. Di Pulau Langkawi, Malaysia, teripang sangat terkenal sebagai obat nyeri sendi akibat asam urat. Ahli nutrisi Walter Kee Mun Yee alumnus Wisconsin University mengatakan teripang mengandung kondroitin sulfat dan glukosamin.
Kondroitin sulfat berperan memulihkan penyakit nyeri sendi. Sedangkan glukosami-noglikan merupakan zat antithrombogenik pelancar peredaran darah yang menggumpal. Pada penderita asam urat jumlah kondritin dan glukosamin sedikit.
Riset Dr Mittchell Kurk dari Pusat Revitalisasi Biomedis, New York, Amerika Serikat, menunjukkan gamat atau teripang berkhasiat meningkatkan kesehatan fisik bagi 70% penderita radang sendi akibat asam urat. Ini akibat glukosamin merangsang tubuh mensekresikan cairan sinovial untuk lubrikasi persendian. Menurut dr Zen Djaja MD, dokter di Malang, Jawa Timur, satwa anggota famili Holothuriiae itu mengandung asam lemak 12-MTA atau metthyltetradecanoic acid.
Asam itu ampuh menghadang enzim 5-Lox atau populer sebagai lipoksigenase, enzim yang mengoksidasi lemak tak jenuh menjadi peroksida . Menurut dokter alumnus Universitas Atmajaya itu, kolagen dalam teripang mengaktifkan enzim urikase sehingga lebih aktif memecah asam urat menjadi allantoin. Dengan demikian asam urat tidak menumpuk dan menghindarkan dari radang sendi (Trubus).
Anda butuh ekstrak teripang atau kapsul gamat ? Klik di sini.
Anda butuh ekstrak teripang atau kapsul gamat ? Klik di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar