Rasa nyeri di dada dan kadang di lengan memang sudah lama dirasakan. Jantung berdebar cepat disertai sesak nafas sehabis bekerja keras. Wanita itu tidak peduli, lantaran "Cukup minum air hangat saja sambil mengurangi aktifitas, rasa sakit biasanya akan segera hilang", jelasnya.
Namun, dari hari ke hari, rasa sakit itu kian menjadi. Berat badan terus menurun, dari semula 55 Kg menjadi 47 Kg. Ia pun sering merasa gelisah, badan cepat lelah, lesu dan wajah pucat. Kemudian jari jadi sering terasa dingin dan tampak kebiruan. Puncaknya, ia tergolek lemas di ranjang rumah sakit setelah muntah-muntah dan sesak nafas.
Dokter yang memeriksa memvonis klep jantung bermasalah. "Posisi katup jantung tidak rapat", katanya setelah memeriksa secara intensif. Akibatnya, jantung tidak bisa bekerja secara optimal. Aliran darah dari dan ke paru-paru serta bagian tubuh lain tidak lancar dan menumpuk di beberapa tempat.
Penumpukan darah juga menyebabkan fungsi ginjal terganggu. Sakit pinggang dirasakan wanita berusia 70 tahun itu. Buang air kecil pun lama-lama terasa menyiksa.
Pakar penyakit ginjal, dr. Pudji Rahardjo mengungkapkan gangguan jantung dan darah tinggi salah satu sebab terganggunya fungsi ginjal. Pasien gagal jantung, aliran darah di dalam jantungnya terganggu sehingga tidak dapat dibersihkan dengan baik. Dampaknya, ginjal yang berfungsi mengeluarkan racun dan zat-zat berlebih di dalam darah harus bekerja lebih keras. Lama-lama kinerja ginjal menurun sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Oleh karena itu dokter yang menangani wanita itu mengharuskannya rawat-inap. "Jika tidak ditangani dengan serius, Anda bisa cuci darah", papar sang dokter.
Dari gejala yang dirasakan wanita itu, dr. Setiawan Dalimartha, pakar obat tradisional menduga, sumber masalah pada pembuluh nadi koroner. Akibatnya, aliran darah tidak lancar dan menumpuk di seluruh tubuh sehingga terjadi pembengkakan. Pembengkakan pada pembuluh jantung akhirnya mendorong katup hingga posisinya tidak rapat.
Vonis dokter menghantui pikirannya, betapa tidak, penyakit jantung dan ginjal yang sering jadi pembunuh sekarang telah menjangkitinya. Lima hari opname, ia diijinkan pulang. Dokter mengingatkan untuk mengurangi aktifitas dan beristirahat total.
Selama 2 minggu mengkonsumsi obat dokter, belum ada perubahan berarti. Seorang teman yang menjenguknya membawakan daun sukun dan menyarankan untuk meminum air rebusannya. "Minumnya setelah 2 jam menelan obat dokter", jelasnya. Karena ingin sembuh ia pun mencobanya, apalagi menurut temannya banyak yang merasakan khasiat daun sukun.
Daun sukun yang akan dijadikan obat sebaiknya daun yang sudah agak tua tapi masih menempel di pohonnya. Karena kadar kimia daun itu maksimal. Daun dicuci bersih lalu dijemur utuh hingga kering.
Setiap hari sebuah daun sukun disobek menjadi potongan yang lebih kecil, kemudian direbus dengan 5 gelas air. Ketika tinggal separuh tambahkan air lagi hingga volume mencapai 5 gelas lagi. Setelah mendidih ramuan diangkat dan disaring. Air rebusan berwarna merah seperti teh itulah yang diminum setiap hari. "Air rebusan harus dihabiskan pada hari yang sama, tidak boleh disisakan untuk besok hari", jelasnya.
Sebulan mengkonsumsi rebusan daun sukun, badannya tambah segar dan urine semakin lancar. Dadanya pun mulai terasa plong, tidak ada lagi keluhan sakit. Setelah tiga bulan ia merasakan badan sehat seperti sedia kala.
Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan jantung dan ginjalnya tidak bermasalah lagi. Malahan dia diijinkan untuk melakukan aktifitas seperti saat dia sehat dulu. Sumber : Trubus.
Anda butuh obat herbal ? Klik di sini.
Namun, dari hari ke hari, rasa sakit itu kian menjadi. Berat badan terus menurun, dari semula 55 Kg menjadi 47 Kg. Ia pun sering merasa gelisah, badan cepat lelah, lesu dan wajah pucat. Kemudian jari jadi sering terasa dingin dan tampak kebiruan. Puncaknya, ia tergolek lemas di ranjang rumah sakit setelah muntah-muntah dan sesak nafas.
Dokter yang memeriksa memvonis klep jantung bermasalah. "Posisi katup jantung tidak rapat", katanya setelah memeriksa secara intensif. Akibatnya, jantung tidak bisa bekerja secara optimal. Aliran darah dari dan ke paru-paru serta bagian tubuh lain tidak lancar dan menumpuk di beberapa tempat.
Penumpukan darah juga menyebabkan fungsi ginjal terganggu. Sakit pinggang dirasakan wanita berusia 70 tahun itu. Buang air kecil pun lama-lama terasa menyiksa.
Pakar penyakit ginjal, dr. Pudji Rahardjo mengungkapkan gangguan jantung dan darah tinggi salah satu sebab terganggunya fungsi ginjal. Pasien gagal jantung, aliran darah di dalam jantungnya terganggu sehingga tidak dapat dibersihkan dengan baik. Dampaknya, ginjal yang berfungsi mengeluarkan racun dan zat-zat berlebih di dalam darah harus bekerja lebih keras. Lama-lama kinerja ginjal menurun sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Oleh karena itu dokter yang menangani wanita itu mengharuskannya rawat-inap. "Jika tidak ditangani dengan serius, Anda bisa cuci darah", papar sang dokter.
Dari gejala yang dirasakan wanita itu, dr. Setiawan Dalimartha, pakar obat tradisional menduga, sumber masalah pada pembuluh nadi koroner. Akibatnya, aliran darah tidak lancar dan menumpuk di seluruh tubuh sehingga terjadi pembengkakan. Pembengkakan pada pembuluh jantung akhirnya mendorong katup hingga posisinya tidak rapat.
Vonis dokter menghantui pikirannya, betapa tidak, penyakit jantung dan ginjal yang sering jadi pembunuh sekarang telah menjangkitinya. Lima hari opname, ia diijinkan pulang. Dokter mengingatkan untuk mengurangi aktifitas dan beristirahat total.
Selama 2 minggu mengkonsumsi obat dokter, belum ada perubahan berarti. Seorang teman yang menjenguknya membawakan daun sukun dan menyarankan untuk meminum air rebusannya. "Minumnya setelah 2 jam menelan obat dokter", jelasnya. Karena ingin sembuh ia pun mencobanya, apalagi menurut temannya banyak yang merasakan khasiat daun sukun.
Daun sukun yang akan dijadikan obat sebaiknya daun yang sudah agak tua tapi masih menempel di pohonnya. Karena kadar kimia daun itu maksimal. Daun dicuci bersih lalu dijemur utuh hingga kering.
Setiap hari sebuah daun sukun disobek menjadi potongan yang lebih kecil, kemudian direbus dengan 5 gelas air. Ketika tinggal separuh tambahkan air lagi hingga volume mencapai 5 gelas lagi. Setelah mendidih ramuan diangkat dan disaring. Air rebusan berwarna merah seperti teh itulah yang diminum setiap hari. "Air rebusan harus dihabiskan pada hari yang sama, tidak boleh disisakan untuk besok hari", jelasnya.
Sebulan mengkonsumsi rebusan daun sukun, badannya tambah segar dan urine semakin lancar. Dadanya pun mulai terasa plong, tidak ada lagi keluhan sakit. Setelah tiga bulan ia merasakan badan sehat seperti sedia kala.
Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan jantung dan ginjalnya tidak bermasalah lagi. Malahan dia diijinkan untuk melakukan aktifitas seperti saat dia sehat dulu. Sumber : Trubus.
Anda butuh obat herbal ? Klik di sini.
1 komentar:
saya baca di situs lain kalau tdk salah, daunnya jangan yg tua/kuning dan jangan terlalu muda agar zat2nya komplit, disitu utk komplikasi liver. Mungkin banyak manfaat lain yg belum kita ketahui. Dono
Posting Komentar